Tepat sekitar pertengahan tahun lalu, beredar rumor bahwa LG akan meluncurkan produk terbarunya yang diberi nama project B. Salah satu perusahaan besar yang berasal dari Korea Selatan ini memiliki harapan besar dan tekad yang kuat untuk membawa inovasi baru di dunia gadget lewat project terbarunya.
Hari demi hari berganti, rumor itu semakin kuat beredar di kancah internasional. Namun, pada tahun ini, LG pun memberikan pengakuan bahwa mereka akan benar-benar mematenkan project-nya itu dan mengklaim bahwa di tahun 2021 mereka akan merilis debut pertamanya dengan model smartphone yang belum pernah ada sebelumnya.
Smartphone gulung, begitulah mereka menyebutnya saat hendak diwawancarai oleh salah satu acara pertelevisian. Sebelumnya, LG memang pernah merilis sebuah produk baru tepat pada tahun 2019 lalu. LG menghadirkan sebuah TV OLED yang diberi nama LG Signature OLED TV R dengan konsep layar gulung. Jadi, sepertinya tidak terlalu sulit untuk mereka dalam pembuatan produk terbarunya saat ini yaitu smartphone gulung.
Tidak terlepas dari semua itu, tentunya ini serupa "Napas baru" di dunia teknologi. Sesaat setelah mendengar smartphone layar gulung, bagi pecinta gadget pastinya memberikan rasa penasaran mendalam tersendiri. Bahkan, setelah mendengar pengakuan dari LG bahwa kini mereka tengah memproduksi 1.000 hingga 2.000 prototype untuk project B yang berlokasi di PyeongTaek, Korea Selatan, semakin menambah rasa penasaran bagi banyak orang yang menanti-nantikan kehadirannya.
Namun, pertanyaan besarnya adalah, "Akankah project smartphone layar gulung ini mampu menjadi tren 2021?" Seperti yang kita ketahui bahwa dari beberapa tahun ke belakang LG hampir kalah saing dengan beberapa merk handphone yang laris di pasaran, seperti IPhone, Vivo, Samsung, dan Oppo. Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita menelaah lebih dalam seputar persaingan LG dengan smartphone lainnya di pasaran.
1. Persaingan LG dan Samsung di dunia industri elektronik
Pada tahun 2014 lalu, perusahaan besar dalam dunia elektronik antara LG dan Samsung sempat mengalami "Perang saudara". Panasnya perang saudara itu membuat banyak orang mengetahuinya. Apalagi saat itu LG sempat menuduh bahwa Samsung telah mencuri ide teknologi OLED melalui orang dalam LG. Hingga tahun 2015 perang saudara itu masih berlanjut.
Tahun demi tahun berlalu, eksistensi antara produk LG dan Samsung masih diperhitungkan di kancah internasional. Namun, entah apa yang membuat LG hampir tenggelam atau kalah saing dengan Samsung. Sebab pada kenyataannya di lapangan, orang-orang lebih banyak memilih menggunakan smartphone dari Samsung sebagai gawai yang akan digunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, saat ini LG masih tetap eksis dengan produk-produknya agar lebih diminati oleh masyarakat secara internasional. LG berharap produk terbarunya nanti yang diberi nama "Smartphone gulung" akan menjadi tombak kuat untuk kembali menaikkan eksistensi LG di dunia elektronik.
2. Intensitas LG di mata masyarakat secara internasional
LG memang pernah mengalami masa kejayaannya dalam beberapa tahun lalu. Minat konsumen yang tinggi membuat LG semakin bergairah untuk terus menciptakan produk baru. Namun, pada tahun 2018 hingga 2019 lalu, kabar buruk datang dari merk smartphone yang berasal dari Korea Selatan ini. LG dikabarkan terpuruk karena penurunan drastis dari minat konsumen.
Beberapa dari mereka berkata, "Produk yang ditawarkan pihak LG dulu memang bagus, akan tetapi mungkin tidak lagi kompetitif di masa sekarang." Mengingat bahwa persaingan di dunia gadget sangat ketat, maka dibutuhkan pembaharuan-pembaharuan dengan inovasi yang sangat baru untuk mampu bersaing di pasaran.
Mungkin sebab itulah LG akan melakukan pergerakan baru dan inovasi sangat baru melalui smartphone gulung yang telah diumumkannya pada tahun lalu. Meski antusias masyarakat secara internasional tidak begitu banyak, akan tetapi kehadiran smartphone gulung sangat dinanti-nantikan oleh pecinta gadget dan para kolektor besar.
3. Spesifikasi smartphone LG dibanding smartphone lainnya
Kita ambil contoh pada LG G6. Saat pertama kali diluncurkan ke Indonesia, produk LG ini dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Spesifikasi ROM 32GB, 64GB, 128GB serta RAM yang memiliki besaran 4GB dihargai dengan start awal Rp6 jutaan. Wah, cukup tinggi sekali ya dan perlu dipertimbangkan lagi saat hendak meminangnya.
Spesifikasi lengkap dengan dimensi 148,9 x 71,9 x 7,9 mm. Memiliki bobot 163 gram dengan tipe layar IPS LCD. Ketahanan baterai 3.300 mAh, di mana jika dibandingkan dengan smartphone lainnya, LG G6 ini memiliki ketahanan baterai yang bisa dikatakan kurang atau boros. Namun, meskipun begitu LG G6 ini sempat dikatakan sebagai smartphone mumpuni pada masa kejayaannya.
Resolusi layar 1440 x 2880 piksel dengan aspek rasio 18:9 mungkin bisa dikatakan masih layak untuk digunakan jika kamu berminat untuk meminangnya. Jika dibandingkan dengan rumor smartphone gulung, tentunya banyak orang berharap bahwa produk terbaru LG ini tidak hanya sekadar memperhatikan dan menitik beratkan pada bentuk ponsel, akan tetapi juga pada spesifikasi mendalam perihal ponselnya.
4. Strategi pemasaran LG di dunia industri elektronik
"Mengusung produk yang tahan lama dibanding dengan produk yang serupa serta perihal harga yang tetap bersaing," begitulah strategi yang diterapkan oleh LG. Dalam ungkapannya perihal strategi pemasaran produk, tentu ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh masyarakat secara internasional. Tidak lupa dengan menjaga loyalitas konsumen dengan bermacam cara mulai dari kualitas produk, harga jual yang kompetitif, serta service juga merupakan strategi pemasaran dari LG.
Jika dilihat dari strategi pemasarannya, tentu ini bisa dijadikan sebagai modal awal yang cukup baik agar bisa bersaing di dunia elektronik. Namun, pada kenyataannya ternyata LG kurang cukup meyakinkan masyarakat. Terbukti saat setiap peluncuran produknya, LG seringkali memasang harga yang cukup tinggi yang tentunya membuat kebanyakan orang berpikir ulang saat berniat membeli produknya.
5. Peringkat LG di kategori smartphone terlaris di dunia
Berdasarkan riset pada tahun 2019 lalu dan riset tahun ini, di beberapa negara seperti China, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Fasifik, LG tidak ditemukan dalam top 5 kategori smartphone terlaris di pasaran. LG kalah saing dengan Samsung, Oppo, dan Vivo.
Ini seharusnya menjadi tolak ukur dan "cambuk" bagi LG untuk terus meningkatkan dari segi kuantitas dan kualitas produknya agar mampu mengalahkan smartphone lainnya. Namun, sepertinya ini akan sedikit lebih sulit. Sebab masyarakat sudah sangat terbiasa dengan ponsel yang digunakannya sehari-hari dan itu bukanlah merk LG.
Pertanyaan seputar, "Akankah LG berhasil menjadi tren 2021 lewat smartphone gulung nya?" itu akan terbukti di tahun mendatang. Apakah harapan besar dari LG mampu terealisasi dengan baik? Kita hanya bisa menunggu dan menyaksikan apakah LG mampu bangkit kembali dan mampu masuk dalam top 5 kategori smartphone terlaris di dunia. Meski harapannya tidak besar, akan tetapi masih banyak kesempatan bagi LG untuk bersaing dengan smartphone yang telah berhasil bersaing di kancah internasional.
Selain sebagai media tutorial gadget, kami juga berbagi artikel dan panduan seputar teknik komputer dan jaringan.
0 Komentar